Serie A pekan ke-24 menyuguhkan sejumlah kejutan tak terduga. Juventus yang tengah dilanda krisis, justru sukses menumbangkan rekor terburuk dalam sejarah Liga Italia. Di sisi lain, AC Milan semakin terpuruk di luar zona Eropa setelah mengalami kekalahan beruntun.
Juventus Tumbangkan Rekor Terburuk
Kemenangan 1-0 atas Spezia pada Minggu (19/2/2023) menjadi pencapaian penting bagi Juventus. Gol tunggal Federico Chiesa pada menit ke-32 mengakhiri rekor terburuk Bianconeri sejak musim 1961/1962. Sebelumnya, Juventus telah menelan delapan kekalahan dalam 15 pertandingan Serie A. Rekor ini bahkan memecahkan catatan negatif mereka pada musim 2010/2011, di mana Juventus kalah enam kali dari 15 pertandingan awal.
Sang pelatih Massimiliano Allegri memuji semangat juang anak asuhnya yang tak kenal lelah. "Mereka telah menunjukkan karakter yang luar biasa. Kami telah melalui masa-masa sulit, tapi kami tidak pernah menyerah. Kemenangan ini sangat penting bagi kami untuk membangun kepercayaan diri dan momentum yang kami butuhkan," ujar Allegri seperti dikutip dari Football Italia.
AC Milan Terpuruk, Pioli Terancam Dipecat
Di sisi lain, AC Milan justru mengalami nasib yang berbanding terbalik dengan rival abadi mereka. Setelah kalah 0-1 dari Inter Milan dalam derby della Madonnina, Rossoneri kembali takluk 1-2 dari Sassuolo pada Minggu (19/2/2023). Hasil tersebut membuat AC Milan terpuruk ke peringkat keenam klasemen sementara Serie A, di luar zona kompetisi Eropa.
Kekalahan beruntun ini menambah tekanan pada pelatih Stefano Pioli. Spekulasi pemecatan mulai beredar, karena manajemen AC Milan dikabarkan tidak puas dengan performa tim yang semakin memburuk. Menurut laporan Gazzetta dello Sport, mantan pelatih RB Leipzig, Ralph Rangnick, menjadi kandidat terdepan untuk menggantikan Pioli.
Perspektif Berbeda dan Reaksi Warganet
Terkait dua hasil yang kontras ini, terdapat beragam perspektif dari pengamat dan warganet. Ada yang menilai bahwa kemenangan Juventus hanyalah kebetulan, sementara kekalahan AC Milan adalah bukti nyata kemunduran mereka. Sebaliknya, ada pula yang berpendapat bahwa Juventus sedang menunjukkan tanda-tanda kebangkitan, sedangkan AC Milan perlu segera melakukan perbaikan.
Di media sosial, warganet ramai-ramai memberikan reaksi mereka terhadap update Serie A. Banyak yang mengejek AC Milan dengan sebutan "tim kacangan", sementara sebagian lainnya memuji Juventus atas ketahanannya dalam menghadapi kesulitan.
Data Statistik dan Perbandingan
Data statistik menunjukkan bahwa Juventus memang sedang mengalami perbaikan performa. Setelah menelan delapan kekalahan dalam 15 pertandingan awal, Bianconeri hanya kalah dua kali dari sembilan pertandingan terakhir mereka di Serie A.
Perbandingan Performa Juventus dan AC Milan | Juventus | AC Milan |
|---|
| Posisi Klasemen | Peringkat 8 | Peringkat 6 |
| Jumlah Kemenangan | 12 | 13 |
| Jumlah Kekalahan | 10 | 7 |
| Jumlah Gol | 32 | 39 |
| Jumlah Kebobolan | 24 | 24 |
Namun, AC Milan juga memiliki sejumlah statistik yang mengkhawatirkan. Dalam sembilan pertandingan terakhir di Serie A, Rossoneri hanya mampu meraih dua kemenangan, seri empat kali, dan kalah tiga kali.
Implikasi dan Refleksi
Kemenangan Juventus dan kekalahan AC Milan memiliki implikasi yang signifikan bagi peta persaingan Serie A. Juventus yang sempat terpuruk kini mulai bangkit dan kembali menjadi ancaman bagi tim-tim papan atas. Sementara AC Milan yang sempat mendominasi musim lalu, justru mengalami kemunduran yang mengkhawatirkan.
Hasil-hasil ini juga menjadi pengingat bahwa sepak bola adalah olahraga yang dinamis dan penuh kejutan. Tim yang sedang dalam performa terbaik pun dapat mengalami kemunduran, sementara tim yang sedang terpuruk dapat bangkit dengan cepat. Penting bagi klub-klub untuk selalu beradaptasi dan mencari cara untuk meningkatkan performa mereka.
